Saturday, September 29, 2012

Galau-ku



Jika karena sekedar bondho
Aku akan mengemis
Indonesia tak sejahat itu pada pengemis

Jika karena sekedar rupo
Aku akan berdandan
Cermin tak sejujur itu pada bayangan

Jika karena sekedar garwo
Aku akan merengek
Bapakku akan carikan biarpun jelek

Jika karena sekedar kuwoso
Aku akan berpolitik
Mendengar alam, membaca kalam, menulis siang-malam, menyuarakan ancam!
Biarpun munafik!

Tapi bukan sekedar itu, nyatane
Aku gelisah tidak tahu menahu, sebabe

Seakan buta melihat, matane
Mendadak bisu bicara, lambene
Tidak sadar tuli mendengar, kupinge
Hambar merngecap, ilate
Polos meraba, kulite


Aku mendadak cacat dan di pecat dari tempat kerabat
Sudah?
Belum

Tidak pernah bisa lagi aku menerima apa yang sedang aku terima
Menjadi bodoh!, utekke!
Tidak pernah bisa lagi aku merasa apa yang sedang aku rasa
Mati rasa!, manahe!

Galau kali ini aku tidak tahu spesifikasinya
Seakan setiap bayangan yang difokuskan pupil mata adalah galau
Seakan setiap phoneme yang digetarkan pita suara adalah galau
Seakan setiap gelombang berbagai frekuensi bunyi adalah galau
Seakan manis dan pahit berkonspirasi yang menjadi adalah galau
Seakan tekstur pada setiap perjamahan adalah galau
Pikiran dan Perasaan memperebutkan tahta kegalauan!
Berebut siapa yang paling galau sendiri karena indra bawahannya sudah tidak berfungsi!

Sebagai manusia aku telah mati
Tak ada lagi dari diriku ini yang bisa menyelamatkan aku sendiri,
Dari pertanyaan bagaiamana
Sampai tak dinyana,
Jawaban itu dari setan yang berkata:
inilah manusia yang diproyeksikan menjadi khalifah di bumi,
menjadi galau dengan dirinya sendiri,
membuat aku kehilangan obligasi
karena dia sudah mati biarpun dia belum mati
dia sudah mati sebelum seharusnya semuanya mati
tuhan salah kali ini

:Tuhan:




Filed Under :

0 comments for "Galau-ku"

Post a Comment

background