Tuesday, May 22, 2012

SUPERCEVATION : Sebuah Pembuka (Lagi)



Jadi begini, kita ambil contoh dunia ini. Secara materi sisi atas kita dibatasi oleh apa yang kita sebut sebagai langit. Banyak kisah dan ide berasal dari ia (langit). Kemudian sisi bawah kita akan kita temui tanah, darimana kehidupan berasal. Kita makan dan hidup darinya, secara harfiah tentunya. Dan diantaranya, ada manusia dan masih ada manusia.

Sampai disini kita masih membicarakan manusia dan serasa tidak akan pernah habis untuk membicarakannya. Ada banyak cerita yang terkandung, berasal, dibuat, dan dijalani oleh manusia. Dari sekian kemungkinan tersebut, saya tertarik akan bagaimana manusia berpikir akan hal itu. Tidak banyak manusia yang mengandung, berasal, berbuat, dan menjalani dan kemudian berpikir. Tapi saya harus yakin bahwa berpikir tidaknya manusia, mereka pasti punya persepsi akan semua hal yang sudah tersebut sebelumnya.

Kita harus sangat setuju bahwa persepsi tiap manusia berbeda-beda, saya tahu itu, kita tahu itu. Jumlah persepsi, sederhannya, sebanyak dengan jumlah manusia itu sendiri, termasuk saya. Hal ini menjadikan persepsi sebagai sebuah hal yang sangat pribadi dan memiliki kedudukan yang, bisa disebut, dikuasai oleh manusia pemiliknya. 

Disini saya tidak akan berusaha membatasi persepsi saya atau persepsi anda. Membatasi kehendak persepsi manusia, sama juga dengan mencopot gelar manusia itu sendiri.

Jadi, apa-apa yang mungkin saya tulis dan kemukakan disini, adalah sebagian dari persepsi saya tentang dunia, sebagai manusia. 

Jika anda beruntung, berpersepsilah :)

Filed Under :

0 comments for "SUPERCEVATION : Sebuah Pembuka (Lagi)"

Post a Comment

background